Minggu, 11 September 2011

The Power of Patience


Patience gets this predator its prey


Menarik jika memperhatikan tayangan acara documentary channel di televisi. Bagaimana, para hewan pemangsa di darat berburu mangsanya di hutan belantara. Mereka mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan keperkasaannya untuk menaklukan lawannya. Apa yang bisa kita amati dari mereka? Banyak mereka yang berhasil, tapi tidak sedikit juga yang gagal memangsa buruannya.

Berbeda dengan buaya, hewan yang bisa juga memangsa di darat lebih senang mencari buruannya di dalam air. Buaya sering menghabiskan waktunya di dalam air untuk berburu mangsanya. Ia merendamkan dirinya dalam kurun yang cukup lama, diam tak bergerak, tapi tetap sigap mengamati sekelilingnya. Ia konsentrasi penuh mengidedentifikasi targetnya dengan jelas. Tenang, dengan penuh penghayatan dan tak pernah mengeluh ia tetap dalam posisi menunggu target yang siap untuk di lahapnya. Inilah yang membedakan buaya dengan hewan darat pemangsa lainnya. Ia memiliki kekuatan yang tak dimiliki oleh yang lain yakni kesabaran.

Fenomena alamiah di sekitar ini adalah pelajaran yang baik bagi kita, terutama bagi kita yang selama ini sering tak sabar dan berputus asa. Betapa tidak, banyak di antara kita selama ini harus kehilangan kesempatan suksesnya karena tak sabar. Kita telah membuang segala upaya, jeri payah, bahkan doa-doa panjang di setengah malam kita. Kita berhenti, lalu memulai sesuatu yang baru. Meninggalkan seluruh usaha keras kita pada titik di mana segala sesuatunya belum kita dapatkan. Bahkan, kita menyalahkan sambil memaki Tuhan karena merasa doa dan usahanya belum juga dikabulkan. Naif. Padahal kita belum pernah tahu takdir kita pada hari pertama setelah kita menghentikan ikhtiar dan doa kita. Sungguh, sesuatu yang mungkin tidak pernah akan kita duga, kalau ternyata hari itu adalah awal kesuksesan yang selama ini kita harapkan dan usahakan selama berhari-hari. (bersambung)

Rabu, 04 Agustus 2010

Daging Lebaran Murah Berkualitas


Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam merupakan hari besar yang memiliki nilai tersendiri di hati. Semua kalangan menyambut gembira kedatangan hari raya ini. Hari raya Idul fitri adalah pertanda kemenangan setelah melaksanakan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Salah satu bentuk kegembiraan yang biasa diekspresikan umat Islam Indonesia adalah dengan menjadikan hari ini sebagai sarana untuk bersilahturahin dengan para tetangga, kerabat dan handaitaulan. Karena tidak sedikit bagi mereka yang menyiapkan hari raya ini dengan menyediakan banyak makanan istimewa untuk dihidangkan bagi keluarga maupun para tamu yang dating bersilaturahim. Di antara makanan yang ada adalah Menu berbahan baku daging dan ayam seperti menjadi menu wajib bagi sebagian besar umat Islam yang merayakan hari raya idul fitri.

Berdasarkan hal di atas, bersama ini kami mengajukan kerjasama penjualan daging sapi murah, berkualitas dengan harga terjangkau bagi anggota koperasi dan masyrakat umumnya.


TUJUAN

1. Membantu masyarakan dalam menyediakan bahan daging berkualitas dengan harga terjangkau
2. Menjamin masyarakat mendapatkan daging lebaran yang halal dan sehat
3. Memberikan tambahan pendapatan bagi lembaga/yayasan/koperasi dan personal

SPESIFIKASI

Daging yang kami jual adalah daging yang dibekukan dengan sistem quick freezer (pembekuan cepat) dimana dalam waktu 30 detik sudah menjadi beku. Hal ini akan menghindari pembusukan dan kami pastikan bahwa aging dalam kondisi baik dan segar.

Cara ini sangat ampuh untuk menghindari pembusukan. Hal ini bisa dibandingkan dengan daging yang tidak dibekukan ia akan dihinggapi lalat, lama di perjalanan adalah sebagai pintu masuk mikroba untuk melakukan dekomposisi (pembusukan). Jadi cara pembekuan ini adalah cara terbaik dan modern bagi produk segar sampai ke konsumen.

Daging yang kami jual memiliki kreteria :
1. Sehat (bahan asalnya dari sapi pilihan, penanganannya secara modern dan bersih)
2. Aman (bisa dikonsumsi semua umur karena bebas dari penyakit sapi gila dll)
3. Utuh (timbangan tepat, jenis daging tidak dicampur/oplos dengan jenis daging yang lebih rendah kualitasnya)
4. Halal (dengan sertifikasi halal dari lembaga resmi).



HARGA

Harga di pasar saat ini untuk produk daging knackle Rp 62.000-Rp 68.000, sedangkan untuk menjelang hari raya diperkirakan Rp 75.000 – Rp 80.000, produk daging jenis knackle yang kami jual cuma seharga Rp 68.000 (include margin Rp 5000,00 per kg untuk komisi penjualan. Jadi jelas harga ini sangat kompetitif.



BENTUK KERJASAMA

Bentuk kerjasama yang kami tawarkan adalah dengan menjadikan koperasi/yayasan/majelis taklim/ TPA/ Partai dll beserta jajaran anggotanya sebagai tenaga pemasar untuk penjualan daging ini. Adapun insentif yang kami tawarkan adalah sebagaimana terlihat dalam table harga di atas. Adapun kami dari UD Mandiri Sejahtera akan mensuplai kebutuhan daging yang berhasil dijual oleh para anggota.

PENUTUP

Demikian penawaran ini kami sampaikan, semoga menjadi amal baik bagi koperasi amanah matahati dan juga UD. Mandiri Sejahtera, sebagai informasi bahwa kami telah melakukan penjualan daging lebaran ini sejak 6 tahun lalu dengan tingkat penjualan 400 kg – 1,5 ton dalam setiap tahunnya. Sekali lagi terimakasih atas perhatiannya.


Wasalam

Nur Jamaludin
021) 68962925

Kamis, 27 Mei 2010

LANGKAHKAN KAKIMU DENGAN BASMALLAAH

“Setiap urusan yang tidak dibuka dengan bismillahi rrahmanirrahim akan terpotong” (HR. Rahawih)

Sesuatu yang nampaknya sepele tapi sungguh memiliki kekuatan yang amat dasyat dalam hidup kita. Memulai sesuatu dengan mengucapkan lafaz basmallah adalah perbuatan yang amat terpuji dan dicintai Allah dan rasulnya. Karena basmallah adalah kalimat yang berisikan kalimat agung yang berbobot dan bernilai ibadah. Melafazkan kalimat ini di awal aktifitas kita berarti kita sedang menancapkan niat yang lurus, bahwa aktifitas kita tersebut sebagai ibadah kepada Tuhan yang maha agung. Ketika kita keluar rumah di pagi hari untuk mencari nafkah untuk keluarga dengan mengawali langkah kaki kita dengan membaca basmallah sepenuh hati dan dengan lisan yang lurus maka Insya Allah inilah awal jihad di pagi hari yang bernilai ibadah.

Mengawali setiap langkah yang kita lakukan dengan ucapan bismillahirrahmannirrahim adalah sebuah upaya untuk membuat sentuhan sakral terhadap apa yang kita lakukan. Saat itu kita sedang membuat koneksi kepada Allah. Kita sedang melibatkan Allah sebagai sebuah kekuatan agung untuk mencampuri daya upaya kita. Karena kita tahu bahwa apa yang terjadi terhadap apapun yang ada di dunia ini adalah berkat izin Allah. La haula wa laa quwwata illa billah.

Harjani Hafni dalam bukunya the 7 islamic daily habbits, menyatakan bahwa mengawali aktivitas kerja dengan mengucapkan basmallah berarti seseorang sedang memasang/menyetel sebuah frekuensi qalbu/hati di gelombang 99 atau gelombang asmaul husna. Kenapa kita perlu menyetel frekuensi hati kita sebelum memulai aktivitas, Hafni lebih lanjut menyatakan bahwa berdasarkan ayat-ayat qur’an dan hadits nabi hati manusia memiliki gelombang yang bervariasi dan cenderung berubah-buah.

Maka tak heran jika nabi pernah mengajarkan kepada kita sebuah doa untuk meneguhkan hati, yakni doa yang lafaznya Yaa muqolibal qulub tsabbit qolbi alaa diniika wa alaa thoatika. “wahai pembolak-balik hati teguhkanlah hatiku dalam agamaMu dan ketaatan kepadaMu. Inilah rahasia hati, sebuah instrumen dalam diri kita yang sangat vital yang mampu mempengaruhi alam berfikir kita, langkah dan gerak, perasaan, semangat, etos dan attitude diri. Dan jelas faktor-faktor tersebutlah yang mampu mempengaruhi kesuksesan seseorang.

Seperti juga Hafni, Syahid Murza Mutahhari dalam bukunya “understanding the Noble Quran” menuliskan bahwa seseorang yang memulai rangkaian aktivitasnya dengan basmallah maka seseorang tersebut menganggap Allah sebagai sebuah zat yang Maha Suci dan sumber kekuatan dari segala keagungan. Memulai sebuah tindakan dengan nama-Nya ini berarti menyerahkan segala urusan untuk dinilai Allah dan hasilnya sepenuhnya diserahkan kepada Allah. Ini adalah sebuah bentuk ketulusan dan keberserahan diri yang ikhlas.

Lafaz basmallah yang dibaca dengan penuh keyakinan dan keikhlasan setiap kita mengawali aktivitas pastinya akan memiliki kekuatan (The Power of Basmallah). Hafni, menjelaskan kekuatan itu berupa:

1) Memulai aktivitas dengan basmallah adalah sebuah langkah yang benar, langkah inilah yang selanjutnya akan mampu melahirkan kesuksesan berikutnya.

2) Basmallah adalah sebuah suara hati, sebuah gelombang yang batin yang diisyaratkan kepada Allah,tuhan yang Maha Agung. Ketika kita membacanya maka Allah akan memberikan bimbingan kepada kita. Dia akan memberikan petunjuk dan arahan kepada kita dalam melaksanakan langkah demi langkah, membuka ruang inspirasi kita. Ketika kita dalam keraguan, kebimbangan bahkan sebuah pilihan yang sulit Dia akan menuntun kita. Lebih dari itu ketika kita sedang tergoda oleh penyimpangan, kecurangan maka sinyal hati kita akan memberikan kontrol dan pengingatan.

3) Basmallah juga mampu mentransformasi berita yang kita terima agar berproses menjadi iradah dan niat yang hanya melakukan yang baik-baik saja.


The power of Basmallah ini akan bekerja efektif ketika diucapkan dengan selaras antara hati dan lisan. Pastikan hati dan lisan kita dalam keadaan terkoneksi. Hati yang bersih dan ikhlas akan mampu menerima gelombang dari lisan yang berucap. Jika hati kotor, rusak maka tak mungkin sinyal lisan mampu memberikan kekuatan besar tersebut. Maka, basmallah hanyalah sebagai sebuah kata lainnya, ia hanya sebuah kata-kaa yang tak bisa memandu suara hati kita menuju kesuksesan.Jadi pastikan langkah kita dengan mengucapkan basmallah dengan hati ikhlas dan rasakan keajaibannya!!! (wisma radja ayam bintaro, 28 Mei 2010)
.

Kamis, 20 Mei 2010

Berpikir Positif dan Rasakan Keajibannya


”Tak akan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya” (W.W. Ziege)

Pernahkah Anda mendengar atau membaca kisah sukses Abdurrahman bin ’Auf. Sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga ini adalah cermin yang mesti kita tiru dalam hidup ini. Kesuksesannya berbisnis tak membuatnya sombong dan berbangga diri, tapi sebaliknya ia tetap menunjukkan kebersahajaan dan keikhlasannya untuk berbagi bahkan berbagi sesuatu yang paling ia cintai.

Salah satu yang menarik diri pribadi beliau adalah keyakinannya yang baik akan potensi dirinya. kalimat yang pernah terluncur dari lisan beliau yang masyur adalah, “Sungguh, kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak……!” Abdurrahman bin Auf memberikan contoh konsep diri yang baik kepada kita. Konsep diri berupa keyakinan akan potensi diri yang luar biasa kepada setiap manusia.

Kalimat di atas adalah bukan isyarat kesombongan dari seorang Abdurrahman bin ’Auf tapi sebuah pikiran positif terhadap potensi diri yang diberikan Tuhan kepada setiap hambanya. Karena sesungguhnya karunia Tuhan begitu luas di muka bumi maupun langit ini. Persoalannya tinggal bagaimana kita mampu menggali potensi diri dalam mengembangkan potensi dan karunia Tuhan tersebut. Sehingga kita mampu mendapatkan manfaat dan memberikan manfaat kepada orang lain.

Abdurrahman bin ’Auf telah membuktikan bahwa untuk mencapai kesuksesan modal awal yang harus dimiliki setiap insan adalah berpikir positif terhadap dirinya, yakni memberikan kepercayaan, keyakinan akan potensi besar yang ada pada dirinya. Setelah meyakini diri sendiri, Abdurrahman bin ’Auf mencontohkan kepada kita bagaimana bagaimana ia membangun keyakinan akan kekuasaan Tuhan. Yakinlah, bahwa Tuhan tak pernah tidur. Ia akan memberikan apapun yang diminta hambanya, selagi hambanya melakukan ikhtiar yang maksimal untuk membuktikan pikiran positifnya tersebut.
Abdurrahman bin Auf mengatakan, ”seandainya aku mengangkat batu niscaya ketemukan di bawahnya emas dan perak ....!” Tahukah Anda apa isyarat apa yang mau digambarkan Abdurrahman bin ’Auf tersebut? Ia sedang mengisyaratkan jika hamba-hamba Tuhan mau bekerja, berjuang, berikhtiar dan melakukan kreatifitas maka pasti akan menghasilkan sesuatu yang memberikan manfaat kepada dirinya.

Konsep di atas bukan isapan jempol, Kita tahu bahwa Abdurrahman bin ’Auf adalah sahabat terkaya di Mekkah. Pasti kita juga masih ingat kisah hijrah penduduk Mekkah ke Madinah. Hijrah yang dilakukan nabi dan para sahabat muhajirin mengharuskan Abdurrahman bin ’Auf meninggalkan harta kekayaannya. Seperti juga sahabat lainnya Abdurrahman bin ’Auf hanya membawa harta secukupnya untuk di bawa ke Madinah. Ia adalah sosok manusia yang tidak menggenggam hartanya di hati, ia bisa mengikhlaskan apa yang ia tinggalkan tersebut.

Maka, ketika di sampai di Madinah sahabat anshor menawarkan kepadanya harta kekayaan karena mereka tahu bahwa Abdurahman adalah orang kaya yang telah meninggalkan hartanya untuk hijrah ke Madina mengikuti perintah nabi. Tapi, Abdurrahman bin ’Auf menolak tawaran harta sahabat Anshor tersebut. Ia lebih memilih untuk diberitahu di mana pasar berada? Ia ingin memulai bisnis baru di Madinah. Apakah yang diperdagangkan Abdurrahman bin ’Auf? Ia memulai bisnis tali pengikat kuda. Dan inilah awal bisnis Abdurrahman bin ’Auf yang selanjutnya mengembalikan hartanya yang telah ia tinggalkan. Abdurrahman bin ’Auf sukses berbisnis di Madinah.

Apa pelajaran yang perlu kita ambil dari cerita di atas adalah bahwa modal kesuksesan adalah tidak semata faktor modal yang besar, pendidikan yang tinggi. Sukses selalu diawali oleh pikiran positif seseorang dalam memandang dirinya, meyakini kekuasan Tuhan dan cara pandang terhadap kehidupan yang akan ia jalani. Ketika kita berpikir positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi dari pada bereaksi karenak kita akan lebih fokus mencapai tujuan kita dari pada memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita.

Robert J. Hasting pernah berkata, “Tempat dan keadaan tidak menjamin kebahagiaan. Kita sendirilah yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau tidak. Dan begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan itu akan datang”. Sekarang saatnya diri Anda memutuskan apakah Anda ingin menjadi pribadi sukses atau menjadi pecundang yang terus berpikir kalah dan gagal. Pastikan diri kita adalah pemenang!!!

nur jamaludin

Senin, 12 April 2010

Ayah; Berapa Tarif Ayah 1 jam?


Seperti biasa Rudi, Kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba dirumahnya pada pukul 9 malam. Tak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

Koq belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntutui sang ayah menuju ruang keluarga. Imron menjawab, ”Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”

”Lho, tumben, koq nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”

”Ah enggak. Pengen tahu aja.”

”Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,00 dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan terlevisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

”Kalo satu hari ayah dibayar Rp 400.000,00 untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,00 dong,” katanya.

”Wah pinter kamu. Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya,”Ayah, aku boleh pinjem uang Rp 5.000,00 nggak?”

”Sudah, anggak usaha macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam bergini? Dan mau mandi dulu. ”Tidurlah”

”Tapi Ayah...”

Kesabaran Rudi habis. ”Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itupun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamarnya. Anak kesayangannya belum juga tidur. Yang terlihat justru Imron sedang terisak menahan tangis, airmatanya deras mengalir hingga membasahi sebagian wajahnya. Di tangannya terlihat sedang menggenggam uang Rp 10.000an dan selembar Rp 5000-an.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata,”Maafkan Ayah, Nak.Ayah sayang sama kamu. Buat apa sich minta uangmalam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp 5.000,00 lebih dari itu pun ayah kasih.”

”Ayah, aku anggak mnta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini. ”

”Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut.

”Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,00 Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah diayar Rp 40.000,00 maka setengah jam aku bayar Rp 20.000,00. Duit tabunganku kurang Rp 15.000,00 Maka aku mau pinjam dari ayah,” kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Umumnya anak-anak yang orang tuanya berkarir saat ini memang merindukan saat-saat bercengkramadengan orang tuanya. Saat dimana mereka tidak merasa ”disingkirkan” dan diserahkan kepada pembantu, suster, atau supir pribadi. Mereka tidak butuh uang yang lebih banyak. Mereka ingin merasakan sentuahan kasih sayanga Ayah dan Ibunya. Apakah hal ini berlebihan? (life gazette:sept-okt 2008)

Rabu, 17 Februari 2010

Berkenalan dengan Reksadana (bag II)


Selamat Pagi teman-teman!!!
Senang bisa kembali berbagi dengan teman-teman kami di grup facebook Tips Perencanaan Kuangaan Prodigy....

Tulisan ini adalah lanjutan tulisan saya 1 pekan yang lalu, bagi Anda yang belum membaca tulisan sebelumnya silahkan buka http://melek-financial.blogspot.com

Macam-macam Reksadana:
Untuk berinvestasi ke reksadana ada baiknya kita mengenal profil resiko kita, ini penting untuk mengukur dan menyesuaikan profil resiko dengan tujuan investasi masing-masing, sebelum kita memutuskan untuk membeli reksadana. Selain itu penting juga kita mendiversifikasi pilihan reksada kita. Karena prinsip dasar dari investasi adalah ”jangan letakkan telurmu dalam satu keranjang”. Maksud dari idiom itu adalah agar resiko pecah telur itu dapat diminamilisasi sekecil mungkin atau dalam investasi resiko kerugian dapat diminimalisasi selain itu juga untuk mengiptimalisasi keuntungan.

Prinsip lainnya yang harus kita pahami adalah jangka waktu dan tujuan investasi. Jika kita ingin berinvestasi jangka panjang maka ambillah produk reksadana yang lebih memberikan keuntungan optimal yakni reksadana saham (equity) dari pada reksadana pendapatan tetap. Begitu juga sebaliknya. Penentuan jangka waktu dan pilihan investasi ini yang kemudian dapat menentukan efektifitas hasil investasi yang kita inginkan dan juga mengurangi dampak kerugian karena salah menentukan instrumen yang ada.

Untuk profil resiko kita harus mengukur termasuk tipe atau golongan orang yang manakah kita. Setidaknya ada 3 tipe investor: pertama orang yang berani mengambil resiko, kedua orang yang berda dalam posisi tengah yakni antara berani dan takut dalam mengambil resiko dan yang terakhir adalah orang yang sangat menghindari resiko. Jika kita telah mengetahui termasuk tipe manakah kita maka hal ini penting untuk diperhatikan dalam berinvestasi di reksadana. Jika Anda termasuk risk taker jangan segan untuk memilih reksadana yang memberikan peluang keuntungan yang lebih maksimal.

Berdasar portofolio investasinya yang ditentukan oleh MI, reksadana dibagi menjadi:

• Reksadana Pasar Uang
Reksadana yang mayoritas alokasi investasinya pada efek pasar uang, yaitu efek utang berjangka kurang dari satu tahun seperti SBI, deposito, dan sebagainya. Tingkat risiko (dan return) relatif paling rendah. Reksadana ini cocok untuk jangka pendek sebagai pelengkap tabungan atau deposito. Tidak ada biaya pembelian dan penjualan kembali. NAB/NAV per UP selalu “di-reset” Rp 1.000 setiap harinya.

• Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana yang setidaknya 80% alokasi investasinya pada efek utang jangka panjang. Potensi risiko dan return lebih besar daripada tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Cocok untuk investasi jangka menengah (kurang dari 5 tahun). Ada sebagian reksadana yang membagikan keuntungan berupa dividen secara berkala.

• Reksadana Saham
Reksadana yang melakukan investasi sekurangnya 80% dari portofolio ke efek ekuitas (saham). Dibanding reksadana lain, potensi risiko dan return relatif paling tinggi dan cocok untuk jangka panjang (3 tahun atau lebih). Resikonya paling besar tapi returnnya juga paling menjanjikan.

• Reksadana Campuran
Alokasi aset merupakan kombinasi antara efek ekuitas dan efek hutang yang tidak termasuk dalam kategori di atas. Potensi risiko dan return biasanya berada di antara reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Komposisi penempatan efek biasanya lebih fleksibel. Misalnya, saat bursa anjlok, Manajer investasi biasanya mengalihkan efek ekuaitas tersebut ke efek yang lebih kecil resikonya seperti obligasi.

Bagi umat Islam sejak awal tahun 2000an telah terbit reksadana syariah. sekarang pertumbuhannya makin banyak. Banyak perusahan MI yang telah menerbitkan reksadana syariah. Lantas apa itu reksadana syariah.

Reksadana syariah adalah reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syari'at Islam. Reksadana syariah, misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. (bersambung)

Nur Jamaludin
(021) 68962925

http://melek-financial.blogspot.com

Senin, 11 Januari 2010

Mobil Mewah di tengah Rakyat Susah

Assalamu'alaikum wr wb,

Data WHO menyebutkan, selama tiga tahun terakhir (2005-2007) sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh diri akibat kemiskinan dan himpitan ekonomi (Harian SIB). Di Yahukimo, Papua, dikabarkan 113 orang meninggal dunia karena kelaparan (Okezone.com) . Berdasarkan data statistik kesehatan Departemen Kesehatan tahun 2005, dari 241.973.879 penduduk Indonesia sebanyak enam persen atau sekitar 14.500.000 orang menderita gizi buruk (baca: kelaparan). Sebagian besar penderita gizi buruk tersebut berusia di bawah lima tahun (Kompas.com) . Sepertiga Balita di Indonesia mengalami kurang gizi/busung lapar akibat kelaparan.

Sementara hutang Indonesia setiap tahun terus bertambah hingga saat ini melebihi Rp 1.600 trilyun.

Toh di tengah kemiskinan rakyat dan juga hutang yang kian menggunung, para pejabat membagi-bagi mobil mewah Toyota Crown senilai Rp 1,3 milyar! Segelintir pejabat seperti pimpinan KPK menolak mobil mewah tersebut dengan alas an mobil lama sudah mencukupi. Sementara Wakil Ketua DPR, Pramono Anung dari PDIP masih punya nurani untuk menolak mobil mewah tersebut dengan alasan sudah punya mobil pribadi.

Namun, sayangnya banyak pejabat yang masih belum punya kepekaan sosial. Seorang menteri berkata bahwa mobil senilai Rp 1,3 milyar itu tidak mewah. “Toh itu merupakan simbol negara dan uangnya juga ada kan?”, begitu katanya.

Mungkin menteri itu tidak sadar jika para pejabat rela dengan mobil dinas sebelumnya seharga Rp 350 juta, maka bisa dihemat uang sebesar hampir Rp 1 milyar untuk setiap mobilnya. Hutang Indonesia bisa ditekan, dan uang tersebut bias digunakan untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari kelaparan.

Seandainya ada Rp 132 milyar yang seharusnya untuk mobil mewah Rp 1,3 milyar bagi para pejabat, maka jika para pejabat puas dengan mobil seharga Rp 300 juta, bisa dihemat uang sebesar Rp 100 milyar lebih. Uang tersebut bisa menyelamatkan 100 ribu rakyat Indonesia dari bahaya kelaparan selama setahun!

Bahkan jika dipikir, dengan gaji bersih total sekitar Rp 20 juta per bulan, para pejabat bisa mencicil mobil sebesar Rp 10 juta per bulan tanpa harus mengambil uang rakyat. Mayoritas rakyat Indonesia lainnya toh begitu. Menabung dari sisa gaji untuk beli rumah dan mobil.

Seharusnya uang rakyat itu diutamakan untuk mensejahterakan rakyat atau minimal menyelamatkan rakyat dari bahaya kelaparan. Bukan justru dihamburkan untuk kemewahan para pejabat.

“…Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya dengan disedekahkan kepada fakir miskin; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” [Al An’aam 141]

Mari kita berdoa mudah-mudahan tidak ada pejabat/pemimpin menuding rakyat sebagai boros untuk alasan menaikkan harga kebutuhan rakyat. Tapi kenyataan menunjukkan justru merekalah yang boros dan menaikkan harga barang karena ketamakan mereka kepada harta. Mudah-mudahan kita memiliki pemimpin yang sederhana, zuhud, qana’ah, dan gemar bersedekah untuk rakyatnya.

Sesungguhnya Allah mencela orang yang suka bermegah-megahan meski dengan dalih “Simbol Negara”

”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takatsuur:1]

Mobil dinas pejabat senilai Rp 1,3 milyar tidak akan dapat menyelamatkan rakyat Indonesia dari kelaparan. Akan lebih bermanfaat jika uang tersebut diberikan kepada ribuan fakir miskin agar mereka tidak kelaparan.

Harta/kekayaan tidak ada manfaatnya jika dari yang haram atau tidak digunakan untuk membantu fakir miskin:

”Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [Al Lahab:2]

Rasulullah SAW berkata: ”Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka.” (Shahih Muslim No.5261)

Dalam surat Al Maa’uun disebut bahwa orang yang enggan menolong anak yatim dan fakir miskin dengan barang berguna sebagai pendusta agama meski dia sholat:

”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]

Allah melarang kita menghambur-hamburka n harta secara boros. Sebaliknya memerintahkan kita untuk bersedekah:

”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburka n (hartamu) secara boros.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]

Nabi Muhammad sendiri selaku Nabi dan pimpinan negara di mana kerajaan Romawi dan Persia sudah hampir jatuh di tangannya meski kaya menolak hidup mewah. Pada zaman Sahabat kedua kerajaan besar itu takluk di tangan Islam. Tidak seperti Raja Romawi dan Persia yang hidup mewah bergelimang harta, beliau hidup sederhana. Nabi tidur hanya beralaskan pelepah kurma sementara perabot rumahnya sedikit sekali sehingga membuat Umar ra menangis terharu:

Kisah Umar ra: Aku (Umar) lalu segera masuk menemui Rasulullah saw.. yang sedang berbaring di atas sebuah tikar. Aku duduk di dekatnya lalu beliau menurunkan kain sarungnya dan tidak ada sesuatu lain yang menutupi beliau selain kain itu. Terlihatlah tikar telah meninggalkan bekas di tubuh beliau. Kemudian aku melayangkan pandangan ke sekitar kamar beliau. Tiba-tiba aku melihat segenggam gandum kira-kira seberat satu sha‘ dan daun penyamak kulit di salah satu sudut kamar serta sehelai kulit binatang yang belum sempurna disamak. Seketika kedua mataku meneteskan air mata tanpa dapat kutahan. Rasulullah bertanya: Apakah yang membuatmu menangis, wahai putra Khathab? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara kaisar (raja Romawi) dan kisra (raja Persia) bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan seperti ini. Rasulullah saw. lalu bersabda: Wahai putra Khathab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka? [Muslim]

Keluarga Nabi tidak pernah 3 hari berturut-turut makan dengan kenyang. Selalu ada saat kelaparan setiap 3 hari.

‘Aisyah melaporkan: Tidak pernah keluarga Muhammad (SAW) makan sampai kenyang dengan roti gandum untuk tiga malam berturut-turut sejak kedatangan mereka di Medina hingga wafatnya” [Muslim]

Inilah sunnah Nabi kita. Kaya, tapi memilih menyumbangkan kekayaannya untuk kejayaan Islam. Bukan menumpuk-numpuk kekayaannya untuk bermegah-megahan seperti dalam surat At Takatsuur.

Itulah sunnah Nabi. Hidup sederhana dan gemar bersedekah untuk menolong fakir miskin.

Wakil Ketua KPK, pak Bibit menyatakan bahwa, “Gaji kecil/besar itu relatif. Meski gaji kecil, jika hidup sederhana dengan makan nasi dan ikan asin, 2 bulan juga gaji masih ada. Tapi kalau makan tiap hari di Hyatt, maka 2 hari pun sudah habis.” Begitu katanya.

Yang terpenting adalah tidak tamak atau serakah.

Lihatlah bagaimana presiden Iran, Ahmadinejad, hidup sederhana dengan mobil Peugeot 504. Dia duduk di lantai. Tidur dan shalat di karpet biasa. Makanannya roti biasa dengan sedikit lauk. Kesederhanaan itu justru membuat banyak orang kagum akan dirinya. Kesederhanaan itu tidak membuatnya rendah diri untuk berani melawan presiden AS, George W Bush mau pun Barak Obama untuk berdebat dengannya.

Semoga kita semua bisa hidup sederhana seperti itu dan juga bisa memiliki pemimpin yang sederhana dan tidak boros serta gemar bermewah-mewahan.

Saat ini kita butuh pemimpin yang sederhana seperti Nabi Muhammad SAW namun rajin bersedekah agar rakyatnya kelaparan. Bukan pemimpin yang bermewah-mewahan dengan memakai uang rakyat dengan alasan itu symbol negara sementara jutaan rakyatnya dilanda kelaparan.

Silahkan baca selengkapnya berikut foto-foto di:
http://kabarislam.wordpress.com/2010/01/06/mobil-mewah-pejabat-rp-13-milyar-dan-jutaan-rakyat-yang-kelaparan/

50 Ribu Orang Indonesia Bunuh Diri Akibat Kemiskinan

Jakarta (SIB)

Fakta kesehatan jiwa di ibukota Jakarta semakin memprihatinkan, di mana dari delapan juta penduduk Indonesia, dua juta di antaranya atau satu banding empat, menderita gangguan neurotik atau gangguan kecemasan.
“Gangguan ini tidak berbahaya namun mengurangi produktivitas,” kata Staf Ahli Menteri Kesehatan, Rahmi Kuntoro saat member sambutan pada Seminar “Kesehatan Jiwa Menjadi Prioritas global di Indonesia di Jakarta, Rabu.
Sementara itu 8.000 dari dua juta penduduk Jakarta terdeteksi mengalami gangguan jiwa skizofrenia, yang pada level ini gangguan jiwa sudah dalam kategori berat. Data WHO menyebutkan, selama tiga tahun terakhir (2005-2007) sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh diri akibat kemiskinan dan himpitan ekonomi. Faktor ekonomi ini, ujarnya memang membuat seseorang menjadi rentan terhadap stress, cemas, ketergantungan pada zat psikoaktif serta berperilaku menyimpang. (Ant/k)

http://hariansib.com/?p=44698

Ibu Ajak Anak Bunuh Diri Karena Kemiskinan

Jumat, 11 Sept 2009 19:53:41

Blitar - WU (29) seorang ibu rumah tangga asal Dusun

Minggirsari, Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, nekat mengajak anak kandungnya, Danang (9), untuk bunuh diri, diduga karena alasan kemiskinan.

Aksi nekat seorang ibu tersebut diduga kuat lantaran beban hidup yang selama ini melekat kepada keluarganya, dirasa semakin berat, sehingga nekat bunuh diri.

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/16777/Ibu-Ajak-Anak-Bunuh-Diri-Karena-Kemiskinan

Bunuh Diri karena Kemiskinan

Kamis, 2 Juli 2009 | 8:58 WIB

CILEGON | SURYA.CO.ID — Seorang ibu rumah tangga bernama Dasty (50) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten, itu diduga tertekan karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

http://www.surya.co.id/2009/07/02/bunuh-diri-karena-kemiskinan.html

Korban Tewas Akibat Kelaparan di Yahukimo Bertambah

Jum'at, 4 September 2009 - 16:38 wib

Nur Rahmatika Adriyati - Okezone

JAYAPURA - Musibah kelaparan yang melanda Kabupaten Yahukimo, Papua memakan korban lagi. Dikabarkan, saat ini korban tewas bertambah 21 orang. Jadi total warga yang tewas karena kelaparan menjadi 113 orang, dari semula 92 orang.

Seperti yang dikatakan Koordinator Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia, Izak Kipka ketika dihubungi okezone, Jumat (4/9/2009).

"Ini berdasarkan penelusuran kami di lapangan, yakni di sejumlah distrik yang dilanda kelaparan," ujarnya.

http://news.okezone.com/read/2009/09/04/1/254564/1/korban-tewas-akibat-kelaparan-di-yahukimo-bertambah

http://infoindonesia.wordpress.com/2008/03/17/dari-sabang-sampai-merauke-rakyat-indonesia-mati-kelaparan

Kontroversi Mobil Pejabat Tifatul: Mobil Baru Menteri Tak Mewah Banget Mobil yang merupakan fasilitas mobil dinas untuk pejabat negara adalah simbol negara.

Senin, 4 Januari 2010, 17:54 WIB

Heri Susanto, Nur Farida Ahniar

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku belum menggunakan mobil Toyota Crown Royal Saloon yang kini menjadi kontroversi.

"Lihat mobil itu, saya rasa modelnya nggak terlalu wah banget," ujar Tifatul di Jakarta, Senin, 4 Januari 2009. "Saya saja belum memakainya. Saya masih pakai Fortuner."

Menurut dia, mobil yang merupakan fasilitas mobil dinas untuk pejabat negara tersebut merupakan simbol negara. "Itu bukan milik pribadi, nggak boleh dipakai untuk bangga-banggain di kampung, nggak boleh."

Dia menekankan untuk simbol-simbol negara, menggunakan uang negara untuk membeli mobil yang bagus semestinya tidak dipersoalkan. "Nggak ada masalah, toh uangnya ada kan?"

Bahwa impor mobil itu dianggap bermasalah, Tifatul mengaku tidak tahu. "Kalau itu tanya kepada Menteri Sekretaris Negara."

Fasilitas mobil dinas pejabat negara, terutama yang diberikan kepada menteri menimbulkan kontroversi dianggap telah melanggar peraturan yang berlaku. Para Menteri mendapatkan mobil baru jenis Toyota Crown Royal Saloon yang diperkirakan harganya Rp 1,3 miliar.

Menurut temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), fasilitas mobil itu bertentangan dengan Keputusan Menteri Keuangan sendiri. Sebab, ketentuan Menkeu menyebutkan harga fasilitas mobil dinas jauh di bawah harga tersebut.

http://nasional.vivanews.com/news/read/118398-tifatul__mobil_baru_menteri_tak_mewah_banget

Foto-foto Anak Korban Busung Lapar di Indonesia Alami Gizi Buruk, 5 Juta Anak Indonesia Terancam Kehilangan Daya Saing

Jum’at, 28 April 2006 07:30 WIB

JAKARTA–MIOL: Dalam 15 tahun mendatang sebanyak lima juta anak Indonesia terancam kehilangan daya saingnya bila kasus gizi buruk di Tanah Air tidak segera ditanggulangi. Data dari Departemen Kesehatan menyebutkan pada 2004 masalah gizi masih terjadi di 77,3 persen kabupaten dan 56 persen kota di Indonesia. Data tersebut juga menyebutkan bahwa pada 2003 sebanyak lima juta anak balita (27,5 persen) kurang gizi dimana 3,5 juta (19,2 persen) diantaranya berada pada tingkat gizi kurang dan 1,5 juta (8,3 persen) sisanya mengalami gizi buruk. Sementara menurut pengelompokkan prevalensi gizi kurang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia tergolong sebagai negara dengan status kekurangan gizi yang tinggi pada 2004 karena 5.119.935 balita dari 17.983.244 balita Indonesia (28,47 persen) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk.

http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/giziburuk280406.htm

Busung Lapar, Cermin Kemiskinan Nasional Indonesia terkenal gemah ripah loh jinawi karta raharja. Namun, ungkapan itu rasanya patut dikaji ulang terkait meledaknya kasus busung lapar yang identik dengan kurang gizi.

http://www.its.ac.id/berita.php?nomer= 2030

http://infoindonesia.wordpress.com/2008/03/17/foto-foto-anak-korban-busung-lapar-di-indonesia/

14 Juta Lebih Penduduk Indonesia Menderita Gizi Buruk

Jakarta, Kamis

Berdasarkan data statistik kesehatan Departemen Kesehatan (Depkes) tahun 2005, dari 241.973.879 penduduk Indonesia sebanyak enam persen atau sekitar 14.500.000 orang menderita gizi buruk. Sebagian besar penderita gizi buruk tersebut berusia di bawah lima tahun (Balita).

"Jumlah itu lebih sedikit dari jumlah tahun-tahun sebelumnya, sehingga meskipun sekarang hampir setiap hari terjadi gizi buruk, namun tidak setinggi kasus gizi buruk pada tahun 2003-2004 sebagai imbas dari krisis moneter," kata Kepala Pusat Kajian Pembangunan Kesehatan Depkes, Abdurachman, di Jakarta, Kamis (2/3).

Abdurachman membenarkan kesehatan masyarakat Indonesia yang semestinya menjadi prioritas pembangunan, baik di tingkat nasional maupun lokal, namun hingga kini pemerintah masih mengesampingkannya. "Dalam tujuh prioritas pembangunan tahun 2006, aspek kesehatan bangsa tidak tersusun dengan jelas, apalagi dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) 2005-2025," ujarnya.

Menurut dia, aspek kesehatan memang belum berada di posisi peringkat atas, meski derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih berada pada derajat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat dari minimnya alokasi anggaran untuk bidang kesehatan. Alokasi anggaran kesehatan dalam APBN 2006 sebesar Rp10,8 triliun, atau 2,9 persen dari APBN.

"Jumlah anggaran tersebut berada pada urutan ke enam di bawah sektor lainnya seperti pendidikan, ekonomi, dan layanan umum. Padahal seharusnya alokasi anggaran kesehatan sekurang-kurangnya lima persen dari APBN sesuai anjuran WHO," jelasnya.

Korban bertambah

Sementara itu, jumlah penderita penyakit gizi buruk di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, sejak akhir Desember 2005 hingga saat ini terus bertambah dan dua orang penderita meninggal dunia. Dua korban meninggal merupakan bagian dari 12 orang bayi balita yang dipastikan menderita gizi buruk di Kotabaru.

Kedua korban meninggal dunia yaitu Khusnul Khotimah (8) warga jalan Wiramartas Rt.7 No.8 meninggal akhir 2005 dan Hikmah (2) warga Rampak meninggal dunia akhir Februari 2006 setelah sempat dirawat di RSUD Kotabaru kemudian dibawa paksa pulang oleh pihak keluarga.

Sumber: Ant

Penulis: Nik

http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=VgBRWlQB UA9f