Senin, 16 Februari 2009

Nikmati Kegagalan

Sukses adalah 99% gagal (Soichiro Honda, Pendiri Honda Motor Company)

Dalam segala bidang kehidupan tidak ada orang yang mau gagal. Seorang pelajar tentu ingin lulus dengan nilai yang memuaskan. Seorang guru ingin anak didiknya dapat memahami setiap pelajaran yang diajarkan. Salesmen ingin produknya terjual. Para pengusaha ingin perusahaannya untung. Jadi jelas setiap orang ingin menjadi pemenang. Orang akan bangga apabila mampu mencapai apa yang menjadi target dan keinginannya.

Tapi, sudah menjadi kelaziman bahwa untuk mencapai kesuksesan tersebut haruslah melalui jalan yang berliku. Proses yang harus dilalui memerlukan penantian. Kebanyakan orang tidak pernah menyiapkan sebuah kondisi dalam dirinya kalau-kalau proses yang dilalui akan memberikan hasil kegagalan. Gagal bagi kebanyakan orang adalah sebuah momok yang menakutkan. Kita tahu bahwa kebanyakan orang berhasil setelah melalui proses kegagalan demi kegagalan. Memang ada dari mereka yang mencapai keberhasilannya dengan cara yang mulus-mulus saja. Tapi ini sangat sedikit.

Banyak dari kita yang sangat puas dengan keberhasilan yang didapatinya, tapi sangat sedikit dari kita yang mampu ’menikmati’ kegagalan. Padahal jika kita mampu ’menikmati’ kegagalan ini berarti kita sedang mempertinggi kesigapan kita untuk dapat mengantisipasi tanda-tanda kegagalan yang mungkin saja terjadi berikutnya. Orang yang ’menikmati’ kegagalan adalah orang yang mereview proses yang ia lakukan guna mencari tahu kenapa ia gagal. Ia akan menjadikan pengalaman kegagalannya itu sebagai stimulan positif dalam rangka menghadirkan kesuksesan.

Kenapa kita harus ’menikmati’ kegagalan kita? Karena sesungguhnya kesuksesan ataupun kegagalan keduanya seperti teman, mereka tidak dipisahkan terlalu jauh seperti kutub selatan dan kutub utara. Karena, orang yang sukses biasanya lebih banyak mengalami kegagalan, tetapi ia tak pernah langsung berhenti. Orang gagal adalah orang yang memutuskan berhenti melakukan ketika kesuksesan belum ia dapatkan. Karenanya ketika kita belum memutuskan berhenti untuk mencapai kesuksesan, maka selama itu pula peluang sukses atau gagal akan terus berdampingan.

Kesuksesan akan lebih tampak dihadapan mata, bagi mereka yang ’menikmati’ kegagalannya dengan cara mempersiapkan dirinya untuk mencapai kesuksesan itu. Mereka adalah orang yang merelakan tidur lebih malam dan bangun lebih awal. Rela melumuri badannya dengan peluh dan keringat. Memasukkan lebih banyak ke kepalanya nutrisi berupa ilmu dan pengetahuan dan belajar dari setiap kesalahan yang dilakukanya. Selalu mencari cara terbaru untuk memecahkan batu-batu penghalang cita-citanya.

Henry Ford pernah mengatakan bahwa kegagalan hanyalah sebuah peluang untuk memulai lagi dengan cara yang lebih cerdik. Kita setuju di dunia ini banyak orang gagal. karena kebanyakan dari mereka berhenti melakukan dan mencoba lagi setelah kegagalan ia jumpai. Sedikit sekali di dunia ini orang yang mau melakukan lagi setelah orang lain menilainya gagal Kisah yang amat masyur tentang orang-orang sukses yang tak pernah putus asa mendapati hidupnya penuh dengan kegagalan kisah kolonel sharder bagaimana ia harus ditolak oleh lebih 2000 orang ketika ia menawarkan resep ayam gorengnya, dan karena usahanya tersebut kini kita mengenal ayam goreng kentucky.

Kisah tak kalah dramatiknya adalah Sirivat, seorang pengusaha property dari Thailand yang bangkrut akibat tak kuat menanggung bunga bank yang naik hingga 70%. Kekayaannya musnah dalam sekejap. Di tengah kegagalannya itu ia tak menyerah. Ia menikmati kegagalannya. Ia tidak prustasi apalagi bunuh diri. Ia mau mengawali kembali bisnis barunya dengan berjual sadwich keliling dengan menggunakan box gendong. Ia korbankan semua perasaannya, rasa malu, rasa malas, rasa kecewa. Dan apa yang ia hasilkan kini setelah 12 tahun bangkit, bermula dari menjual 40 sadwich per hari, kini ia telah memiliki bisnis besar dengan banyak kedai Coffe corner, beragam produk minuman juga mampu ia pasarkan. Dan ia makin yakin, dalam waktu singkat ia mampu menyaingin starbuck, ia juga bertekad akan menjual 100.000 sanwich dalam setiap harinya.

Tidak ada komentar: